Peranan Agama Dalam Perkembangan Iptek Nasional
Negara
Indonesia merupakan negara yang berasaskan Pancasila. Dalam Panacasila
dijunjung tinggi nilai Ketuhanan. Dengan begitu, perlu kita aplikasikan secara
riil sila-sila yang ada di dalamnya untuk mewujudkan kesejahteraan di berbagai
bidang. Misalnya saja sila pertama Pancasila. Peranan agama dalam perkembangan
iptek nasional sebenarnya bisa diaplikasikan.
Pendalaman dan
penghayatan ajaran agama akan mendukung pengembangan iptek walau pengembangan
iptek tidak akan mendorong orang untuk mendalami ajaran agama. Pengembangan iptek akan mendorong orang untuk
lebih mendalami dan menghayati ajaran agama dan pendalaman serta penghayatan ajaran
agama akan mendorong orang untuk mengembangkan iptek.
Selanjutnya adalah "pola hubungan yang
manakah yang dikehendaki oleh bangsa Indonesia terjadi di negara kita
ini?" Kita simak pernyataan
eksplisit GBHN 1993-1998 tentang kaitan pengembangan iptek dan agama. Jika kita
baca GBHN itu secara implisit dalam kaitan antara pembangunan bidang agama dan
bidang iptek, maka kita akan memperoleh kesan yang berbeda. Salah satu asas pembangunan nasional adalah
Asas Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berarti
"... bahwa
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan, dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai
nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral,dan etik dalam rangka
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila" (Bab II, C. 1.)
Di bagian lain dinyatakan bahwa pembangunan bidang agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan, antara lain, untuk memperkuat landasan
spiritual, moral, dan etik bagi pembangunan nasional.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa, secara
implisit, bangsa Indonesia menghendaki agar agama dapat berperan sebagai jiwa,
penggerak, dan pengendali ataupun sebagai landasan spiritual, moral, dan etik
bagi pembangunan nasional, termasuk pembangunan bidang iptek tentunya. Dalam kaitannya dengan pengembangan iptek
nasional, agama diharapkan dapat menjiwai, menggerakkan, dan mengendalikan
pengembangan iptek nasional tersebut.